Tpinews21.com – Kabupaten Tangerang | Kegiatan proyek pembangunan kawasan industri milik PT Irama Gemilang Lestari (IGL) yang terletak di Desa Cileles Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang Banten terus di kebut, meskipun sudah didatangi oleh pihak Kecamatan Tigaraksa melalui Kasi Ekbang dan Kasi Trantib Pol PP Kecamatan Tigaraksa.
Dalam pantauan awak media bersama lembaga sosial kontrol bersama beberapa warga sekitar pada Senin 23 Mei 2022 sekira pukul 17.00 WIB, aktifitas para pekerja itu masih berjalan. Dan terlihat jelas daerah aliran sungai (DAS) Muhara mengalami penyempitan dan tanah disekitar DAS tersebut tergerus akibat adanya aktivitas proyek tersebut.
“Seharusnya mereka sebelum melakukan pembangunan terlebih dahulu membuat bronjong atau turap penahan tanah (TPT) sehingga DAS ini tidak sempit, karena memang 10 meter kiri dan kanan aliran sungai ini tetap terjaga sehingga dampak banjir aliran air ini tetap berjalan,” ungkap Direktur eksekutif LSM BP2A2N Ahmad Suhud di lokasi, pada Senin (23/5/2022).
Namun saat ini yang terjadi, kata aktivis asal Taban Jambe ini, ketika banjir meluap akibat penyempitan DAS ini, sawah warga yang ada disekitar DAS menjadi dampak.
“Dan sudah terbukti sawah warga ini jadi gagal panen,” ujarnya.
Menyikapi keluhan warga ini, pihak sebagai sosial kontrol sudah melakukan pulbaket sebagai acuan untuk menyampaikan kepada pemerintah daerah melalui dinas terkait dan tentunya pihak perusahaan juga harus lebih memperhatikan kondisi lingkungan sekitarnya.
“Dampaknya luar biasa, kami akan pertanyakan bagaimana kajian AMDAL nya dengan pemerintah, terutama pemerintah desa, kami pertanyakan juga bagaimana DAS ini tentang penataannya, ini perlu dinas terkait terlibat dan dilibatkan dalam kajian AMDAL terhadap masyarakat, “papar Suhud”.
Kendati demikian, dia akan menyikapi persoalan ini dengan serius karena dampaknya sangat merugikan masyarakat.
“Seiring dengan program pemerintah dalam tata kelola DAS ini untuk mengatasi persoalan banjir, nah kalau ini tidak kita antisipasi dari sekarang, maka wilayah ini dan sekitarnya 5 – 6 tahun kedepan bisa menjadi langganan banjir,” terang Suhud.
Hal lain yang tidak kalah menarik menjadi sorotannya adalah adanya tandon air di dalam kawasan itu, namun dinilai berpotensi terjadinya bahaya, karena kata dia tidak di lengkapi dengan pagar pengaman. (Red/Brn).