Tpinews21.com – Kabupaten Tangerang | Sopian (34) warga kampung Bantar Panjang RT 01 RW 05 Desa Cileles Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang Banten mengaku dirugikan dan gagal panen.
Kerugian itu terjadi menyusul adanya proyek pembangunan kawasan industri milik PT IGL disekitar lokasi persawahan warga, efeknya sawah milik orang tuanya tak bisa digarap akibat terendam banjir.
“Kalau hujan nggak deras tetap aja banjir, karena DAS Muhara semakin menyempit sehingga air meluap ke sawah saya, sejak sebelum puasa kemarin saya sudah gagal panen dan saat ini nggak bisa lagi bercocok tanam,” ujarnya Sopian saat ditemui awak media di lokasi persawahan pada Senin (23/5/2022) sekira. pukul 17.00 WIB.
Sopian mengaku sudah sawah milik orang tuanya sudah diajukan ke pihak perusahaan untuk pembebasan, namun hingga kini tak terealisasi.
“Kalau mau di bayar, ya silahkan dibayar, kalau tidak ya DAS nya harus diperbaiki biar air sungai ini tidak membanjiri sawah, sungai Muhara ini rusak sejak adanya proyek ini,” keluh Sopian.
Terpisah, ustadz Abudin menceritakan hal yang lebih miris lagi, pasalnya, efek dari proyek pembangunan kawasan industri IGL ini, tanaman padi miliknya yang sudah menguning dan didepan mata hasil panen ada di genggamannya, harus pasrah menerima kenyataan pahit.
“Sebelum puasa ramadhan 1443 H itu sudah banjir, padi saya sudah mulai menguning jadi rusak dan gagal panen akibat banjir, saya sudah keluhkan ke pihak pekerja namun tak digubris,” cerita ustadz Abudin.
Sebagai pihak dirugikan, ustadz Abudin berharap ada ganti ruginya, sementara untuk DAS Muhara yang selama ini menjadi tumpuan warga untuk mengairi sawah agar segera diperbaiki.
Berdasarkan informasi yang dihimpun melalui warga sekitar, bahwa air sungai yang mengalir di DAS Muhara ini, merupakan air yang bersumber dari aliran sungai dari wilayah Bogor dan Tenjo dan terus menerus mengalir setiap hari, namun bila terjadi penyempitan DAS apalagi DAS tersebut tertutup urugan tanah, maka warga menghawatirkan ancaman banjir bisa terjadi di setiap saat.
Sampai berita ini tayang, awak media belum mendapatkan keterangan resmi dari pihak pihak perusahaan PT IGL, dan akan berusaha untuk mengkonfirmasi.
(Red/Brn).