TPINews21.com Kabupaten Tangerang | Puluhan warga desa Sentul Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Banten menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Tangerang Banten, warga tersebut menolak beroperasinya PT. Sukses Logam Indonesia (PT.SLI) karena dinilai belum melengkapi persyaratan yang telah disampaikan oleh pemerintah daerah.

Salah satu warga kampung Cengkok desa Sentul Muhkam hudaya saat disinggung ihwal adanya warga kampung Cengkok yang menginginkan agar PT.SLI itu beroperasi.

Menurut muhkam, adanya sejumlah warga yang menginginkan PT. SLI kembali beroperasi, pihaknya memaklumi hal itu, terutama di saat kondisi pandemi COVID-19 banyak warga yang kehilangan pekerjaannya.

“Saya memaklumi jika memang ada yang menginginkan SLI beroperasi kembali, saya pun seperti itu, kalau sudah dilengkapi persyaratan pengolahan limbahnya ya silahkan saja,” ujar Muhkam hudaya kepada wartawan di lokasi unjuk rasa.

Sementara itu Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar saat menemui warga desa Sentul yang menggelar aksi unjuk rasa mengatakan, pihak pemerintah daerah belum mengizinkan perusahaan pengelolaan limbah tersebut untuk beroperasi sebelum melengkapi Persyaratan.

“Kekurangan seperti tabung Silo atau wadah limbah, perbaikan cerobong asapnya, makanya itu harus segera dilengkapi, kalau sudah lengkap silahkan saja, jadi tidak ada tuh istilah uji coba operasional,” ungkap Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Senin (7/3/2022).

Dikatakan Zaki keputusan ini telah berdasar pada hasil temuan pihak pemkab melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Disnaker dan juga Pol PP yang menyatakan PT. SLI belum memenuhi standar operasional terutama berkaitan dengan pengolahan limbahnya.

Sebelumnya dikabarkan, Humas PT.SLI Alamsyah mengatakan perusahaan telah melakukan perbaikan sistem pembuangan dan pengelolaan limbah sesuai dengan arahan dari DLHK Kabupaten Tangerang.

Pihak perusahan juga sudah memperbaiki dan melengkapi sarana dan fasilitas pengelolaan lingkungan khususnya terkait pengendalian pencemaran udara.

Lalu, melengkapi cerobong emisi dengan lubang pengambilan semple dan sarana pendukung untuk uji emisi. Dan menanam tanaman pelindung di sekeliling pabrik untuk mengurangi cemaran debu dan bau.

“Saat kita sedang proses pemasangan Silo,” ujar Humas PT.SLI Alamsyah.

Sementara itu, Neneng Kurnaeti mewakili warga Desa Sentul RT 04 RW 02 Kecamatan Balaraja turut menyampaikan aspirasinya, dirinya meminta Bupati Tangerang segera membuka kembali perusahaan atas nama PT.SLI, dikarenakan banyaknya pabrik yang kebanyakan pindah ke daerah Jawa

“Kalau pabrik itu tutup, kita mau makan apa ? nggak ada pekerjaan sedangkan lowongan kerja tidak ada, jadi saya berharap pabrik SLI tetap buka, tetap berjalan,” keluhnya saat diwawancara awak media pada aksi unjuk rasa di depan kantor DLHK Kabupaten Tangerang beberapa hari lalu.

Lanjut Neneng, dirinya berharap kepada Bupati Tangerang dan Dinas Terkait agar ditinjau kembali keadaannya PT.SLI, bisa berjalan atau tidak, karena dirinya yakin pabrik tersebut bisa memperbaiki semuanya dan bisa beroperasi dengan baik

“Saya memohon kepada bapak Bupati serta instansi pemerintah kabupaten Tangerang untuk membantu warga desa Sentul untuk dapat membuka kembali pabrik PT.SLI, agar warga kami bisa bekerja untuk mencari makan,” pungkasnya.

Pantauan di lokasi unjuk rasa, puluhan warga yang berunjuk rasa itu tidak menjaga jarak alias mengabaikan protokol kesehatan (Prokes) standar COVID-19.
Red/Brn.

Please follow and like us:
0
Tweet 20